Secangkir Rindu Untuk Dinda
Posted by Fajrin | Posted in Sekedar Saja | Posted on 14.15
masih dalam kutukan asumsi
saat kedua mata berpelangi itu terbuka perlahan
mencoba membaca hari yang menatapnya mendalam.
sayup hamparan angin dan embun bernada elok menyeru namanya.
hey dinda,
pun di sana masih terdampar dalam kicauan pagimu
saat secangkir rindu yang kukirimkan masih segar terasa kaupun berlalu
dan saat sisa-sisa rindu ini berampas dan tak hilang dengan mudahnya
selayak fajar menjemput pagimu.
dan aku tetap dengan cangkir rinduku.
menghangatkan pagimu
dinda.
--------------------------------------
MIF_5 Juli 2011_00.45
sayup hamparan angin dan embun bernada elok menyeru namanya.
hey dinda,
pun di sana masih terdampar dalam kicauan pagimu
saat secangkir rindu yang kukirimkan masih segar terasa kaupun berlalu
dan saat sisa-sisa rindu ini berampas dan tak hilang dengan mudahnya
selayak fajar menjemput pagimu.
dan aku tetap dengan cangkir rinduku.
menghangatkan pagimu
dinda.
--------------------------------------
MIF_5 Juli 2011_00.45
Comments (0)
Posting Komentar